0
           Kerajaan Banten lahir setelah Sunan Gunung Jati menaklukkan wilayah Banten. Sunan Gunung Jati mengangkat putranya (hassanuddin) sebagai adipati Banten yang selanjutnya mendirikan sebuah kerajaan (kesultanan) dan menjadi rajanya yang pertama dengan gelar sultan. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Hassanuddin .

           Sejak abat ke-16 sampai abad ke-19 Banten mempunyai peranan penting dalam penyebaran dan pengembangan islam di Nusantara, khususnya di daerah jawa barat, Jakarta, Lampung dan Sumatra selatan .
   
          Untuk mengetahui lebih dalam tentang kerajaan Banten, terlebih dahulu kamu mempelajari asal mula kerajaan tersebut. Banten sebelum berwujud sebagai suatu kesultanan, wilayah ini termasuk bagian dari kerajaan Pajajaran. Agama resmi kerajaan ketika itu adalah agama Hindu. Pada awal abad ke 16, yang berkuasa di banten adalah Prabu pucuk Umumdengan pusat pemerintahan kadipaten di Banten Girang (banten Hulu), sedangkan surosoan (banten Lor) hanya berfungsi sebagi pelabuhan. Dan merupakan Pelabuhan yang besar dan ramai di kunjungi pedagang-pedangan dalam dan luar negeri.

          Ketika raden Trenggono dinobatkan sebagai Sultan Demak yang ketiga (1524) dengan gelar sultan trenggono, beliau semakin gigih berupaya menghancurkan portugis di Nusantara. Di lain pihak, Pajajaran Justru menjalin Perjalinan dengan Portugis sehingga mendorong hasrat Sultan Trenggono untuk segera menghancurkan Pajajaran. untuk itu, beliau menugaskan fatahilllah , panglima perang Demak, menyarbu banten (bagian dari wilayah pajajaran) bersama dua ribu pasukannya. dalam perjalanan menuju Banten. mereka singgah di rumah mertuanya , Syarif Hidayatullah di Cirebon. Pasukan Demak dan Cirebon bergabung menuju Banten di bawah pimpinan Syarif Hidayatullah, Fatahillah , Dipati Keling dan Dipati Cangkuang. sementara itu di banten sendiri Terjadi Pemberontakan di bawah pimpinan Maulana Hasanuddin melawan pasukan Pajajaran.

        Gabungan Pasukan Demak dan Cirebon bersama laskar marinir maulana Hasanuddin tidak banyak mengalami kesulitan dalam menguasai banten. Dengan demikian, pada tahun 1526 Maulana Hasanuddin dan Syarif Hidayatullah berhasil merebut banten dari Pajajaran.

        Akhirnya, pada tahun 1526 Maulana Hasanuddin diangkat sebagai bupati Kadipaten Banten . Pada Tahun 1552 Kadipaten Banten diubah menjadi negara bagian Demak dengan tetap mempertahankan Maulana Hasanuddin sebagai Suultanya. Namun, Setelah Kesultanan Demak runtuh di ganti kerajaan Pajang (1568), Maulana Hasanuddin Memproklamasikan Banten menjadi Negara Merdeka, lepas dari pengaruh Demak.

       Adapun daftar tokoh-tokoh yang pernah memimpin Kesultanan Banten adalah sebagai berikut.
a.  Sunan Gunung Jati
b.  Sultan Maulana Hassanuddin (1552-1570)
c.  Maulana Yusuf ( 1570-1580)
d..  Maulana Muhammad (1585-1590)
e. Sultan Abdul Mufahir Mahmud Abdul Kadir (1605-1640)
f.  Sultan Abu al Ma'ali Ahmad (1640-1650)
g.  Sultan Ageng Tirtayasan ( 1651-1680)
h.  Sultan Abdul Kahar/Sultan Haji ( 1683-1687)
i.   Abdul Fadhl/sultan Yahya (1687-1690)
j.  Abdul Mahasin Zainul Abidin (1690-1733)
k.  Muhammad Syifa Zainul Ar/Sultan Arifin (1753-1773)
l.  Muhammad Wasi Zainifin (1733-1753)
m.  Syarifudding Artu  Wakilul Alimin (1752-1753)
n. Muhammad Arif zainul asyikin (1753-1773)
o. Abdul Mafakir Muhammad Aliyudin (1773-1799)
p. MuhyidinZainush Sholihin (1799-1801)
q. Muhammad Ishaq Zainul Muttaqin (1801-1802)
r. Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803)
s. Aliyuddin II (1803-1808)
t. Wakil Pangeran Suramanggala (1809-1813)
u. Muhammad Syafiuddin (1809-1813)
v. Muhammad Rafiuddin ( 1813-1820)

Post a Comment

 
Top